Tentang ibu

 Jika kamu diberi kesempatan bertemu dengan ibumu yang saat ini seumuran dengan kamu apa yang akan kamu sampaikan?

Aah dapat pertanyaan seperti ini jleb sekali ya, jadi langsung mikir panjang dan dalam, menerawang mengingat semuanya. Ibu saya meninggal tahun 2019, ibu saya melalui masa2 motherhood nya penuh perjuangan, dan salah satu penyesalan saya adalah saya merasa belum cukup membahagiakan ibu saya

Jadi ini yang mau saya sampaikan padamu ibu

Ibu, ibu adalah ibu luar biasa, ibu hanya lulusan SMP tapi ibu bisa membesarkan 7 anak dan menjadikan anak2 ibu menjadi orang-orang yang kuat, tidak gampang mengeluh, tidak menye-menye dan tetap baik kepada orang orang yang sudah menyakiti

Ada satu ucapan ibu yang membekas di hatiku, jadilah orang pintar yang dibayar karena kemampuan otaknya bukan ototnya, karena orang yang dibayar kemampuan otaknya akan dapat bayaran lebih tinggi dari orang yang dibayar karena kemampuan ototnya

Ibu, kalau ibu kecewa dengan bapak jangan dipendam, sampaikan perasaanmu karena laki-laki itu tidak peka bu, bapak tidak tahu ibu marah kecuali ibu tidak mau shalat berjamaah, barulah bapak tahu kalau ibu sedang marah

Ibu, kalau keluargamu menyakitimu menangislah, berbagi duka dengan kami anakmu, karena banyak cerita kecewamu yang kami baru tahu setelah engkau berpulang dan ini meninggalkan penyesalan yang dalam karena kami tahu disakiti orang-orang terdekat itu sangat menyakitkan

Ibu, terima kasih untuk semuanya, untuk keyakinannya bahwa kami semua bisa berhasil mandiri tidak bergantung pada orang lain dan untuk semua doamu yang mulai terjawab

Tangerang, 26 Dec 2023

Tanda tanda menua

Haaa kelahiran 80 an relate lah tanda-tanda menua yang mulai dialami, yessss blurry eyes, kalo maghrib badan rasanya sakit, tidur ga bisa nyenyak, simply kita menua bestie

2 minggu lalu saya meeting bi weekly, meetingnya cukup penting dan saya harus menyimak presentasi, tau gak presentasi yang dishare di layar berjarak ga sampe 10 meter ga kebaca sama sekali .......*nangis di pojokan, saya dari dulu paling anti pake kacamata, bukan karena biar dikira matanya sehat, enggaaak sama sekali, saya itu orangnya lupaan, kalo pake kacamata bisa dibayangin lah bakal kelupaan terus. kalo kepala bisa dilepas mungkin juga bakal kelupaan naruh dimana

Endingnya akhirnya sama misua dianterin lah ke dokter mata buat cek mata, alhamdulillah yaa cylinder 0,75 dan akhirnya pesen lah kacamata. amazingly setelah pake kacamata saya ngaca daaan astaghfirullah itu pori2 kenapa gede banget, lhaaa setelah kacamata kebutuhan bergeser ke skincare hahahah

Tanda tanda nyata menua adalah mulai konsisten olahraga dan bangga banget bisa olahraga, kalau bisa di story berulang2 lah itu strava nya, obrolan sama teman juga seputar olahraga, ah elah wkwk

Jadi demikian lah tanda tanda menua saya ya, terima kasih sudah baca postingan gak guna ini

Mendito

 2 minggu yang lalu terjadi hal yang cukup membuat hidup saya berhenti sesaat, No saya tidak sedang sekarat, tetapi masalah itu membuat saya memikirkan kembali keberadaan saya di dunia ini. Masalahnya cukup pelik, menguras waktu dan energi setiap orang yang terlibat di dalamnya dan masalah ini melibatkan banyak sekali orang di dalamnya.

Dalam kondisi emosi, seringkali kita kehilangan kontrol terhadap apapun yang akan kita lakukan, kita cenderung mengikuti ego hanya agar pihak yang berseberangan dengan kita mengakui kebenaran versi kita, tetapi jarang sekali kita berpikir apakah tindakan yang kita lakukan menyakiti diri sendiri bahkan menyakiti manusia lain. Dalam kondisi emosi, mudah sekali kita terbutakan oleh situasi, dari kondisi kita terdzolimi menjadi mendzolimi, Naudzubillahi min dzalik

Sedikit yang kita tahu bahwa emosi akan membakar amalan kita seperti api yang membakar kertas, hanya sekejap kemudian hilang dan habis tidak bersisa, akhirnya bekal akhirat kita, tabungan amal kita kembali kosong

Dalam kondisi emosi, usahakan sebisa mungkin untuk diam, tidak berucap apapun, tidak bertindak apapun dan dekatkanlah diri kepada Allah. Karena tidak semua hal mampu kita selesaikan, tidak semua hal mampu kita jelaskan, tindakan ini yang dalam istilah jawa disebut Mendito. Mendito itu intinya kita memisahkan diri dari riuhnya dunia, menarik diri untuk dapat memahami diri sendiri lebih dalam dan ini sangat membantu kita memahami esensi permasalahan yang kita alami. Dengan mendito kita punya waktu untuk mencerna apa yang sesungguhnya terjadi pada akhirnya kita akan menemukan akar permasalahannya.

Karena pada akhirnya hidup itu sementara, kita tidak bisa mengontrol segala hal di luar diri kita. pilihannya kita bereaksi dan mau dimanipulasi hal yang mendatangi kita termasuk masalah atau kita mau menarik diri sebentar dan menyelami pikiran kita sendiri, menimbang2 tindakan kita lebih banyak manfaatnya atau mudharatnya, simpelnya seperti melihat diri sendiri tapi dari kacamata orang lain, karena kita kita emosional kita itu menyatukan diri dengan perasaan marah, ketika kita mengambil jeda, kita melihat lagi apa yang membuat kita marah, menalar lagi perasaan marah dan itu sangat membantu

Saya mencoba mempraktekan ini dan menurut saya, ini menenangkan hati saya, semua masalah tidak langsung selesai tentunya, tapi saya punya kelapangan hati untuk menerima yang terjadi. Setidaknya ketika kita mampu memahami diri kita, kita mampu mengendalikan diri dalam melewati permasalahan hidup kita

Tangerang, Syawal 1444 H

Lampu teplok dan tagihan listrik musholla

 Saya mendapatkan cerita ini dari seseorang yang menurut saya inspiratif, bukan sosoknya tetapi ceritanya

Ceritanya teman saya ini dilahirkan di lingkungan yang sederhana dan religius. Sholat wajib sebisa mungkin dilakukan di musholla, ayahnya mendidiknya dengan ajaran agama yang kuat. Salah satu yang diajarkan adalah sebisa mungkin tiba di musholla sebelum imam memulai shalat jamaah, jadi sudah ada di musholla sebelum imam takbiratul ihram. 

Suatu waktu, teman saya ini shalat maghrib di musholla seperti biasanya, tetapi karena saat itu imam sudah memulai shalat teman saya ini terburu-buru masuk mushala tanpa disadari kepalanya menyundul lampu teplok, yang belum tau lampu teplok saya share di foto dibawah ini, lampu teplok ini menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakarnya. Karena jaman dulu belum ada lampu emergency, maka lampu teplok inilah yang berfungsi menjadi lampu emergency jika terjadi mati listrik. Singkat cerita, karena kepala teman saya ini menyundul lampu teplok, yang terjadi sesuai ekspektasi kita, lampu teplok jatuh, minyak tanah tumpah dan berantakan. Saat itu teman saya sangat ketakutan dan kebingungan, yang ada di pikirannya bagaimana mengganti lampu teplok ini, karena kondisi keluarganya pun hidup serba berkekurangan. 

Sejak saat itu teman saya tidak lagi shalat dimushala dengan berbagai alasan, sampai akhirnya tiba saatnya merantau. Beberapa tahun merantau, tiba saatnya teman saya kembali ke kampung halaman, dan kejadian lampu teplok pecah tersebut sudah lama terlupakan. Tetapi teman saya bertekad sebisa mungkin menggantinya. Surprisingly, teman saya shalat di mushala yang sama, mem foto Kwh meter milik mushala dan sejak saat itu teman saya diam-diam membayar tagihan rekening listrik mushala setiap bulannya, menurutnya tindakannya ini membuat hatinya tenang karena sudah memperbaiki kerusakan yang ditimbulkannya dulu. btw, teman saya meminta saya berjanji untuk tidak menceritakan hal ini kepada siapapun, tetapi saya sudah ijin untuk memposting cerita ini di blog saya karena menurut saya ini inspiratif untuk saya.

MasyaAllah begitulah Allah memberikan hikmah atas suatu kejadian, hikmah yang tidak serta merta hadir ketika sesuatu hal terjadi, tetapi bertahun tahun kemudian. Semoga Allah mudahkan langkah kita semua menuju kebaikan, mendapatkan hikmah Ramadhan, diberikan usia untuk bertemu Ramadhan tahun depan dan mendapatkan keberkahan Idul Fitri

Kudus, Ramadhan 1444 H



Apakah saya lebih beriman dari mereka?

 Dulu, awal saya pindah ke ibukota, banyak hal yang terjadi di ibukota yang menurut saya nyeleneh dan tidak sewajarnya. istilahnya culture shock ya. Contoh hal-hal yang menurut saya aneh diantaranya adalah saya melihat perempuan berjilbab tetapi merokok, atau teman saya yang postingan instagramnya religius tetapi di platform media sosial lain dia posting sedang dugem, ada juga teman saya muslim tetapi memelihara anjing.

Nah hal-hal tersebut membuat saya sibuk menghakimi, setiap postingan saya komentari dan saya sibuk membahas kelakuan orang-orang yang menurut saya nyeleneh itu dengan keluarga terdekat saya. Lambat laun saya menyadari sepertinya bukan orang-orang itu yang nyeleneh, tapi mungkin saya yang katrok ya. Saya pindah dari satu lingkungan yang budayanya berbeda kemudian pindah ke ibukota yang berisi orang-orang dengan background dan tingkah berbeda

Saat itu saya merasa bahwa saya ini lebih beriman dari mereka, saya lebih "benar" dari mereka semua. Disinilah saya belajar, bahwa apa yang tampak belum tentu apa yang terjadi. Mungkin orang-orang yang saya hakimi beribadah lebih rajin dari saya, bersedekah lebih besar dari saya, atau mereka beriman dan yakin kepada Allah lebih baik dari saya. Sementara saya sibuk menghakimi mereka dan sibuk membuang waktu mereview apa yang mereka lakukan

Tidak masalah sebenarnya menghakimi asalkan disimpan dalam hati saja dan jangan berubah sikap, karena kitapun belum tentu benar di mata orang lain. berusaha menjadi manusia lebih baik setiap harinya, itu saja cukup

Ternyata cerita kehidupan saya menjadi inspirasinya

Anak pertama saya yang saat ini beranjak remaja sering bertanya bagaimana masa kecil saya, saya dan suami pun banyak bercerita tentang masa kecil kami. Banyak hal-hal yang kami alami dan sudah tidak ada di masa kini, seperti uang saku 100 rupiah yang cukup untuk beli nasi dan minuman. 

Secara tidak langsung anak saya membandingkan kehidupannya dan kehidupan masa kecil saya. Adalah wajar setiap orang tua berusaha memberikan hal-hal yang dulu tidak didapatkan saat kecilnya, begitupun saya. Saya berusaha semampu saya agar anak saya memiliki privilege yang tidak saya miliki dulu. Dalam beberapa cerita anak saya meminta saya berhenti menceritakan kehidupan masa kecil saya karena menurutnya kehidupan saya berat dan menyedihkan. Entah bagaimana, saya tidak merasa seperti itu, bapak saya guru sekolah swasta dengan gaji 500 ribu per bulan, menghidupi 7 anak dan saya anak ke 4. disamping sebagai guru sekolah swasta, bapak saya juga membuka jasa jahit di rumah dan memiliki anak buah 3-4 orang, order masuk cukup lancar sampai dengan saya masuk SMP, order mulai menurun bahkan hampir tidak ada, yang saat itu pemahaman saya kesulitan yang dihadapi bapak saya karena sulitnya mendapatkan tenaga kerja penjahit. 

Minggu lalu suami saya mendapatkan pesan via aplikasi WA dari wali kelas anak saya, pesan ini cukup menyentuh hati saya karena tanpa sadar selama ini saya menginspirasinya

The person that inspires me is my mom

She was born in a not rich family, she was the 4th kid of 7 siblings, it was hard living with 6 person with only a few money. She still go to primary school because it was cheap back then, she lives in Kudus, Jawa tengah. Her parent want her to marry a kudus person and live and work in kudus, but that doesn't limit her, after finishing high school her parent cannot fund her anymore for her college. So she brave her self and go to college out of her town and also work to fund her college. Of course it was hard for a college student to work and learn at the same time, but eventually she can do it. When she was a kid her parent was sure that she cannot be success but she prove her self and move to Jakarta after college and search for a job. She work hard to prove that her parent was wrong, eventually after moving across a lot of job she stayed at a company called protelindo. Now she has a family with two kid and a decent house. She prove that even though her parent said that she was a failure she can be successful and happy. What I can learn from her is that she didn’t give up even though her parent didn’t support her, and she didn’t care what others said to her.

Terima kasih anakku, hidup tidak selalu nyaman, tetapi jalan hidup pun tidak selalu terjal. Selama kita yakin Allah bersama kita, tidak ada kesulitan yang tidak bisa kita hadapi

Ibu berdoa semoga engkau mendapatkan yang engkau cita-citakan, aamiin