Put the human back to human resource



Dalam project management, dibutuhkan resource untuk menjalankan project. resource bisa berupa orang (human), perlengkapan (equipment), fasilitas, dana maupun berbagai pendukung yang di butuhkan untuk menjalankan project. dari sekian banyak resource yang saya sebutkan di atas, hal yang paling sulit adalah memanage resource berupa human. resource selain human bisa kita manage menggunakan system, tetapi human ini butuh approach yang berbeda. itu sebabnya kita membutuhkan human resource department. 

HRD itu tugasnya ga gampang, salah satu tugasnya adalah menjadikan company sbg best place to work, employee nyaman bekerja dan merasa dihargai. HRD itu harus tegas tapi ga boleh kaku, nah kan ribet kan. beda karakter employee beda juga treatmentnya

poin humanity yang akan kita bahas adalah sbb

1. Sebelum menjadi employee, tentu setiap orang melalui proses interview. nah setidaknya setelah proses interview ini si calon employee diinfo either go or no go. calon employee tentu gengsi buat nanya, diterima atau ngga, tapi tidak ada salahnya HR memberikan feedback kepada employee tentang hasil interview. 

2. Dual fungsi, karena ibaratnya HR ini berada di tengah antara management dan employee, HR pasti akan selalu melindungi company concern, enforcing policy, convey informasi penting, nah disini employee seharusnya bisa juga menjadikan HR sbg advisor dan problem solver, jd bentuk komunikasinya lebih close dan personal terhadap employee


3. Dont rely on the system
kita semua paham system memudahkan pekerjaan, semua data yang kita butuhkan bisa saja kita simpan dalam system dan bisa kita recall kapanpun, tetapi system tidak akan bisa menjelaskan bagaimana suatu masalah diselesaikan. kita tetap butuh human untuk menjalankan system, dont rely strictly on the machine, cause if you do, then you'll miss out tons of amazing talent

buat fellow employee, pahami posisi HR, approach dengan komunikasi yang smart dan berdasar. remember, threatening wont work. 



Semangat Senin!

Punya rekan kerja menyebalkan? Saya tahu cara mengatasinya


Dalam kehidupan sebagai profesional, anda akan terlibat untuk bekerja sebagai bagian dari team. Dalam hal pengaturan team, tidak semua hal bisa kita kendalikan termasuk di team mana kita akan bergabung, bagaimanapun lingkungan kerja terdiri dari orang-orang yang berbeda-beda background dan karakternya. Kalau anda saat ini berada satu kelompok dengan rekan kerja yang menyebalkan, mungkin tips-tips berikut bisa anda terapkan

1.  Keep calm
Kalau anda berhadapan dengan si menyebalkan, usahakan untuk tetap tenang. Fokus pada aktivitas yang sedang anda lakukan, jangan biarkan energi anda tersedot oleh kelakuan si menyebalkan ini. Seandainya anda sudah berusaha tetap tenang, tetapi ketenangan mental dan produktivitas kerja tetap terganggu, abaikan kehadiran si menyebalkan itu. Jangan bereaksi terhadap apapun yang dilakukannya. Kalau anda bereaksi, anda akan tersedot ke gameplay yang sedang dia lakukan

2.  Hindari
Sebisa mungkin hindari berinteraksi dengan si menyebalkan ini, kalau anda ternyata harus banget berinteraksi, kembali ke point 1 ya. Kita tidak bisa mengendalikan aksi si menyebalkan, tetapi kita bisa mengendalikan sikap kita. Saya tidak menyarankan anda bersikap dingin, tapi kalau memang itu diperlukan kenapa tidak?

3.  Speak Up
Kalau anda sudah mencoba point 1 dan 2 tapi si orang ini tetap mengganggu, tidak ada pilihan lain anda harus bicarakan keberatan anda terhadap aksi dia yang mengganggu anda. Saya paham hal ini akan menimbulkan huru hara dan kerusuhan, tetapi setidaknya biarkan dia tau bahwa hal-hal yang selama ini dia lakukan itu mengganggu lingkungan sekitarnya

4.  Minta bantuan pihak ketiga
Ingat, cara ini jangan anda lakukan sebelum anda berusaha menyelesaikan masalah secara mandiri. Kalau anda sudah coba menyelesaikan masalah dengan berdiskusi secara langsung, baru anda boleh  meminta bantuan pihak ketiga. Pihak ketiga ini bisa siapa saja, rekan kerja yang lain, atasan maupun HRD


Semangat Senin!

Tanda tanda anda harus resign

Setelah libur lama itu hawanya pengen libur lagi dan lagi, meskipun dompet udah mengibarkan bendera putih. hawanya ga pengen balik kantor, tapi mo gimana tagihan memanggil2 hahah itu saya deng.

Sebenernya saya bikin postingan ini karena saya cukup surprise dengan keputusan teman saya untuk (akhirnya) resign, setelah beberapa bulan bikin status tentang betapa menyebalkannya manajemen di perusahaan tempat dia bekerja. Menurut saya ada beberapa tanda anda harus resign :

1. Komplain
Anda tidak lagi melihat ada sisi positif kantor tempat anda bekerja saat ini, endingnya yang anda lakukan hanya komplain dan komplain. Tahukah anda, negativity attracts negativity, jadi ketika anda komplain, anda akan segera didekati oleh teman-teman yang juga "complainers". akhirnya bersama2 anda akan mengutuk kantor tempat anda bekerja and you stop grow

2. Kehilangan Semangat
Anda tidak lagi merasakan semangat di pagi hari, males bangun pagi, males ke kantor. Happynya cuma pas tanggal gajian aja

3. The death of your self growth
Anda tidak lagi merasa berkembang di posisi anda saat ini, anda merasa pekerjaan yang anda jalani saat ini hanya rutinitas belaka, tanpa ada challenge dan impact apapun kepada diri anda sendiri

4. Gaji
Kalau anda merasa gaji anda sucks (sing sabar yo le), anda merasa anda tidak dihargai sesuai kemampuan anda

Kalau anda merasakan ciri-ciri di atas, mungkin ada baiknya anda mempertimbangkan resign. tapi jangan lupa, resign sebaiknya dipikirkan baik, dikomunikasikan dengan atasan, siapa tau ciri-ciri yang anda rasakan bisa diatasi dengan assignment baru atau opsi yang lain

Tetapi akan sangat tidak wise kalau anda mengajukan resign semata-mata agar naik gaji, mungkin strategi itu akan berhasil 1-2 kali tapi pada akhirnya kualitas diri anda yang akan berbicara.

Semangat Senin!