Otokritik? Berani!

Pernah dengar otokritik? otokritik itu koreksi diri. simpelnya kita review diri sendiri apa saja yang ingin kita rubah, yang ingin kita perbaiki, karena pada dasarnya akan lebih mudah bagi kita untuk mendengarkan diri sendiri, daripada kita mendengarkan kritik dari orang lain. 

Tetapi harus digaris bawahi, otokritik ini harus dilakukan dalam koridor yang positif. artinya disertai dengan rencana2 perbaikan, jadi tidak hanya mengkritik diri tetapi kemudian sudah hanya berhenti di kritik saja. Kita dengan mudahnya membandingkan diri dengan orang lain, yang (biasanya) diikuti dengan pembenaran2 kenapa kita berada di situasi kita saat ini, tanpa rencana upaya perbaikan

Pernah denger gak 18/40/60 rules

18-40-60 Rule: When you're 18, you worry about what everybody is thinking of you; when you're 40, you don't give a darn what anybody thinks of you; when you're 60, you realize nobody's been thinking about you at all.

Menurutku 18/40/60 rules ini ada hubungannya dengan otokritik, di rules ini kita memperbaiki diri karena kita pikir orang lain memikirkan kita, jadi kita berusaha memperbaiki diri untuk membuat orang lain kagum. sejatinya otokritik sebaiknya dilakukan untuk diri sendiri, kita sendiri yang akan dapat manfaatnya

Kalau saya, otokritik saya terhadap diri sendiri adalah saya ingin lebih bisa bersabar, bersabar atas apapun proses yang sedang saya hadapi, proses saya untuk hidup lebih sehat, proses saya bertransformasi menjadi pribadi yang lebih baik

Have a nice weekend folks!

Sejatinya doa yang belum terjawab juga rejeki

Ceritanya dulu sekitar tahun 2014 an ketika covid belum menyerang dan kami (saya dan suami)masih WFO setiap hari, kami melewati rute dari rumah ke pintu masuk tol yang melewati jalan otonom gitu, nah di dekat perempatan sebelum masuk tol kami melewati rumah asri yang bener-bener memenuhi kriteria rumah idaman kami. Rumah dua lantai, ada pohon mangga didepan rumah, parkiran lumayan luas. Jadi tiap lewat depan rumah tersebut kami shalawatin terus.

Minggu lalu- 8 tahun kemudian- ketika saya WFO, saya melewati rumah itu lagi, rumah itu tidak berpenghuni sekarang dan sudah ada banner info rumah dijual. Saya cerita sama suami bahwa rumah impian kami itu dijual, setelah kami timbang2 sepertinya kami sudah tidak begitu menginginkan rumah tersebut, karena dalam rentang waktu 2014 sampai saat ini kami sekeluarga mulai enjoy hidup di cluster perumahan kami, kami mulai ikut kegiatan warga, anak saya juga banyak teman sepermainan, Alhamdulillah segala sesuatu berjalan lancar dan rejeki tambahannya adalah tetangga2 kami adalah orang-orang baik yang saling menjaga satu sama lain. Bahkan dalam kondisi mendesak, saya bisa meninggalkan anak saya sendiri di rumah tetapi minta tolong ke tetangga saya untuk sesekali mengawasi. 

Ditimbang2 kembali rumah impian tersebut agak jauh juga dari masjid/musholla, tetangga dekat nya adalah kios2, dan jalan di depan rumah adalah jalan lalu lintas menuju jalan tol yang dipastikan selalu ramai, jadi anak saya hanya akan bisa main di halaman, tidak mungkin main sepedaan keluar rumah. sementara di lingkungan sekarang, anak saya bisa dengan bebas bermain di luar rumah dengan teman2nya, bonusnya saya juga punya pohon mangga, di depan dan disamping rumah.

Jadi kesimpulannya adalah dengan belum terjawabnya doa juga rejeki, mungkin ketika kami menginginkan rumah impian itu karena kami belum menyadari nyamannya hidup di lingkungan yang sekarang, jadi kami pikir pindah rumah adalah solusi. Jadi butuh 8 tahun untuk kami akhirnya bisa menikmati suasana di perumahan ini. 

Untuk teman2 yang doanya belum terjawab, yakin dan percaya bahwa doa yang belum terjawab sejatinya adalah rejeki. 

Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan, semoga Allah berkahi puasa kita dan kita mendapatkan kebahagiaan lahir batin, Aamiin

Kesehatan mental tanggung jawab siapa?

 Setahun terakhir ini orang2 mulai aware dengan kesehatan mental, jadi mulai banyak lah yang bikin IG story dengan caption healing 😁

Sebenernya menjaga kesehatan mental itu tanggung jawab siapa? Saya saat ini bekerja sebagai cool leee di perusahaan swasta, jadi saya bahas kesehatan mental di lingkungan pekerja. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab terganggungnya kesehatan mental (sumber https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13552/Kesehatan-Mental-di-Lingkungan-Kerja.html)
1. Komunikasi dan sistem manajemen yang buruk
2. Tujuan organisasi dan tugas-tugas yang kurang jelas
3. Rendahnya dukungan kepada dan antar pegawau
4. Jam kerja tang terlalu mengikat hingga menggangu kehidupan pribadi
5. Terbatasnya ruang berekspresi
6. Eksklusivitas keputusan atau kesempatan berpartisipasi hanya pada segolongan pegawai saja
7. Penugasan yang tidak tepat bagi kompetensi individu pegawai
8. Perisakan antar pegawai

Menjawab pertanyaan diatas yang paling bertanggung jawab atas kesehatan mental adalah diri sendiri, artinya kita harus memahami diri kita sendiri, kebutuhan jiwa kita dan bagaimana cara memenuhinya. Karena jika mental kita sehat, gelombang gangguan dalam bentuk apapun kita tidak akan terganggu karena fully aware dengan diri sendiri

Beberapa hal yang bisa dicoba untuk menjaga kesehatan mental 

1. Membiasakan pola hidup sehat
Saya sendiri sedang mulai berupaya hidup sehat dengan olahraga dan makan secara terkontrol, tapi      godaannya itu kalau sedang bisnis trip, itu kuliner melambai2 minta dicoba, segala oleh2 diborong,        daaan selalu tidur telat. Tapi once balik ke rumah langsung diupayakan untuk back on track sih. Ada     tambahan bonus yang saya rasakan, dengan berolahraga itu kadang2 saya dapat ide2 yang pop up di   kepala, entah ide itu tentang urusan rumah, urusan anak atau urusan kerjaan. jadi kadang2 ditengah2 gowes saya akan berhenti dan put notes di hp saya sebelum ide2 itu menguap

2. Meningkatkan skill
 Tentang hal ini saya juga sudah pernah coba, jadi ceritanya diakhir 2020 tiba2 muncullah ide di kepala saya untuk meneruskan pendidikan, apalagi setelah lihat temen2 yang lain nerusin sekolah sambil kerja bisa dan Pak Su juga mendukung 100%, selain itu anak sudah gede kan. nah akhirnya apply lah saya di salah satu universitas negeri di Indonesia, boleh dibilang Ivy leaguenya Indonesia lah ya. Setelah test alhamdulillah dinyatakan lulus, but wait itu bukan challenge sebenarnya. Setelah pengumuman, mulailah penerimaan mahasiswa baru dilakukan online sebelum periode matrikulasi. Naah ini dia challenge sebenarnya, jadi karena ini level pendidikannya S2, systemnya itu banyakan diskusi artinya saya sudah harus baca bahan dan memahami (helloo saya lulusan S1 angkatan jadul, angkatan sheila on 7 baru debut wkwk) ga update lah ya dengan system perkuliahan, dan angkatan barengan saya ini anak2 new blood, baru lulus berapa tahun, energinya kaya kelinci energizer. Gimana rasanya jadi emak2 turun mesin dua kali bergabung di squad kaya gitu, i tell you mual2 tiap kali mau kuliah. Jadi matrikulasi itu ada 4 mata kuliah, tiap mata kuliah itu bahannya 2 buku, tiap buku tebelnya sampe 300 lembar berbahasa inggris. Kuliahnya di weekend start malam sabtu jam 7 malem sampe jam 10 malam, lanjut sabtu jam 8 pagi sampe jam 7 malam. Ngebul gak tuh otak!  jadi ceritanya jalan sebulan, everything is ancur2an, masih bisnis trip ke lapangan, baca email sampe jam 11 malem, lanjut baca buku, tidur ga sampe 5 jam. At the end saya angkat bendera putih gan hehehehe, kelar perjuangan saya. buat teman2 yang kuliah sambil kerja, two thumbs up anda semua pejuang tangguh

3. Meminta pertolongan
Masing2 individu itu berbeda, jadi jika orang lain mampu melakukan sesuatu hal belum tentu kita bisa, comparation is the thief of joy. Jadi jika merasa tidak sehat secara mental, cari pertolongan!

4. Berpikiran terbuka
poin 4 ini termasuk secara sadar menerima diri sendiri apa adanya, bukan berarti tidak memperbaiki diri ya, istilahnya itu accept your flaw. ga kalah penting juga mengisi emotional savingmu, jika emotional savingmu full, kamu happy dengan diri sendiri, apapun yang terjadi di luar ya kamu tetep jadi diri kamu sendiri

Kata pepatah jawa, kudu biso rumongso, ojo rumongso biso. yen kaliren madango 😁

Have a nice weekend, ayo turuuu


Konsisten itu berat juragan!

Dulu, saya pernah berjanji pada diri sendiri bahwa saya akan all out di setiap kesempatan, akan melakukan effort terbaik dalam setiap hal. Tetapi yang saya tidak tahu, bahwa konsisten dan persistent itu butuh tenaga dan somehow makin kesini makin ada umur jadi upaya untuk tetap maksimal di setiap kesempatan itu jadi berat. 

Misalkan upaya konsisten dengan schedule pagi, review kerjaan sendiri sebelum kerjaan team. endingnya start buka laptop pagi langsung checking kerjaan team, kerjaan sendiri malah jadi ke handle malem, dan ini makin lama makin dragging. Sampe akhirnya saya paksakan kembali ritme seperti biasa, dan itu butuh effort, bangun pagi itu kepala sudah penuh rencana, mau ini itu. Daan lagi-lagi, namanya perempuan, agenda banyak, cita-cita banyak tapi waktu mepet. udahlah sekian hehehe

Seperti nulis di blog ini, dulu saya pengennya konsisten tiap minggu bikin tulisan, awalnya masih semangat tuh eh lama-lama terkubur dengan aktivitas, dan puncaknya saya ga posting apapun dalam beberapa tahun, ini parah banget.

Konsistensi itu bisa membantu kita mencapai goal besar, karena konsistensi itu seperti kita mengayuh sepeda, akhirnya akan sampai juga tapi kita butuh melakukannya terus menerus. Hobi baru yang sedang saya coba setahun terakhir ini bersepeda, yaa kurang lebih sama dengan yang diposting di media sosial, tetapi sepeda saya ga sekeren itu ehe. Nah pelajaran konsistensi saya terapkan dalam hal bersepeda, dulu awalnya saya paling jauh bersepeda itu 7 Km, dan itu berasa udah olahraga banget, ternyata makin sering dilakukan makin banyak perbaikan. Ga ngos2an lagi sepedaannya, kaki gak lemes, postur mulai bener dan speed mulai meningkat. The good news is, sekarang saya mulai terbiasa bersepeda dengan jarak 30 - 40 Km, ini luar biasa buat saya sendiri. cita-citanya sih sepedaan dengan jarak up to 100 Km, semoga tercapai

Kita semua bisa setting goals, dan split dalam goals yang kecil dan do-able. coba lakukan secara konsisten, insyaAllah tercapai goalsnya (ini menasehati diri sendiri juga)

So have a nice weekend folks