Ternyata cerita kehidupan saya menjadi inspirasinya

Anak pertama saya yang saat ini beranjak remaja sering bertanya bagaimana masa kecil saya, saya dan suami pun banyak bercerita tentang masa kecil kami. Banyak hal-hal yang kami alami dan sudah tidak ada di masa kini, seperti uang saku 100 rupiah yang cukup untuk beli nasi dan minuman. 

Secara tidak langsung anak saya membandingkan kehidupannya dan kehidupan masa kecil saya. Adalah wajar setiap orang tua berusaha memberikan hal-hal yang dulu tidak didapatkan saat kecilnya, begitupun saya. Saya berusaha semampu saya agar anak saya memiliki privilege yang tidak saya miliki dulu. Dalam beberapa cerita anak saya meminta saya berhenti menceritakan kehidupan masa kecil saya karena menurutnya kehidupan saya berat dan menyedihkan. Entah bagaimana, saya tidak merasa seperti itu, bapak saya guru sekolah swasta dengan gaji 500 ribu per bulan, menghidupi 7 anak dan saya anak ke 4. disamping sebagai guru sekolah swasta, bapak saya juga membuka jasa jahit di rumah dan memiliki anak buah 3-4 orang, order masuk cukup lancar sampai dengan saya masuk SMP, order mulai menurun bahkan hampir tidak ada, yang saat itu pemahaman saya kesulitan yang dihadapi bapak saya karena sulitnya mendapatkan tenaga kerja penjahit. 

Minggu lalu suami saya mendapatkan pesan via aplikasi WA dari wali kelas anak saya, pesan ini cukup menyentuh hati saya karena tanpa sadar selama ini saya menginspirasinya

The person that inspires me is my mom

She was born in a not rich family, she was the 4th kid of 7 siblings, it was hard living with 6 person with only a few money. She still go to primary school because it was cheap back then, she lives in Kudus, Jawa tengah. Her parent want her to marry a kudus person and live and work in kudus, but that doesn't limit her, after finishing high school her parent cannot fund her anymore for her college. So she brave her self and go to college out of her town and also work to fund her college. Of course it was hard for a college student to work and learn at the same time, but eventually she can do it. When she was a kid her parent was sure that she cannot be success but she prove her self and move to Jakarta after college and search for a job. She work hard to prove that her parent was wrong, eventually after moving across a lot of job she stayed at a company called protelindo. Now she has a family with two kid and a decent house. She prove that even though her parent said that she was a failure she can be successful and happy. What I can learn from her is that she didn’t give up even though her parent didn’t support her, and she didn’t care what others said to her.

Terima kasih anakku, hidup tidak selalu nyaman, tetapi jalan hidup pun tidak selalu terjal. Selama kita yakin Allah bersama kita, tidak ada kesulitan yang tidak bisa kita hadapi

Ibu berdoa semoga engkau mendapatkan yang engkau cita-citakan, aamiin