Sultan Mehmed II & Konstantinopel

Konstantinopel adalah kota terbesar di masanya. Segala keindahan dan kekayaan didalamnya membuat ibu kota imperium Romawi disebut-sebut sebagai kota paling diincar oleh berbagai pihak. Tidak heran jika selama 1.123 tahun berdiri, 23 kali kota ini diserbu oleh pihak-pihak yang berusaha merebut dan menguasainya. Sistem pertahanan pasukan Romawi yang luar biasa, membuat setiap serangan bisa dipukul balik. Konstantinopel memang didukung semua teknologi perang dan kejayaan sistem militer Romawi. Selain dikelilingi benteng besar, kota ini juga dikawal armada laut paling tangguh di masanya. Semua itu membuat penguasa Konstantinopel percaya, mereka tidak bisa ditaklukkan.

Sampai kemudian datanglah Sultan Mehmed II dari Kesultanan Utsmani pada awal April 1453. Mehmed datang dengan tekad menaklukkan Konstantinopel yang diserangnya dengan dua kekuatan sekaligus. Sebanyak 250 ribu personel pasukan darat menyerang dari utara dan ratusan armada laut menyerang dari selatan kota. Namun setelah 14 hari menyerang, tidak ada tanda-tanda Konstantinopel bisa ditaklukkan. Setiap serangan pasukan Utsmani di darat maupun di laut bisa dipatahkan. Kegagalan itu membuat moral pasukan Utsmani goyah. Sultan Mehmed II berpikir kerasa untuk bisa membalikkan keadaan. Dia kemudian melihat Selat Tanduk Emas yang berada di wilayah timur kota sebagai satu-satunya jalan untuk bisa menembus pertahanan Konstantinopel. Namun jalan masuk kesana diblokir pasukan Konstantinopel dengan menggunakan rantai besi besar yang ujung-ujungnya diikatkan pada dinding menara. Setiap armada laut yang menembusnya selalu gagal.

Sultan Mehmed II tidak menyerah. dia yaking dengan janji Rasulullah, bahwa Islam bisa masuk ke jantung Imperium Romawi itu. Lalu dia mengumpulkan semua komandan dan penasehatnya. Mereka kemudian menyusun taktik yang melawan logika. "Jika kita tidak bisa memutus rantai itu, maka kita harus melewatinya", begitu kata Sang Sultan. Akhirnya pada pagi hari tanggal 22 April 1453, pasukan Konstantinopel melihat sebuah pemandangan yang tidak terbayangkan sebelumnya. Mereka kaget dan hanya terdiam menyaksikan 72 kapal kesultanan Utsmani berjajar rapi menuruni bukit Galata menuju perairan Selat Tanduk Emas. Satu per satu pasukan Sultan Mehmed II menembus pertahanan mereka dari sisi timur kota. Sebelumnya Sultan Mehmed II telah memerintahkan pasukannya menaikkan kapal mereka ke daratan. Kemudian dengan mengerahkan ratusan sapi jantan, mereka menarik kapal-kapal itu di atas gelondongan kayu mengitari bukit Galata sampai ke tepian Selat Tanduk Emas. Hebatnya, aksi itu dilakukan hanya dalam waktu satu malam saja! Sungguh sebuah elemen kejutan yang luar biasa. 

Strategi cerdik Sultan Mehmed dan kekuatan aksi pasukannya yang luar biasa serta keyakinan kokoh atas tujuan agung perjuangan mereka. mengakibatkan pertahanan kota yang tidak mungkin ditaklukkan itu berhasil ditembus. Itulah sebuah momen kunci yang memutar balikkan keadaan. Konstantinopel berhasil ditaklukkan pasukan Utsmani pada tanggal 29 Mei 1453. Sultan Mehmed II kemudian dikenal dengan julukan Al-Fatih yang berarti Sang Penakluk.

Kenapa saya tiba-tiba posting tentang Konstantinopel? postingan ini ada sambungannya minggu depan mengenai #Raiseabovethecrowd. Tunggu ya

#Raiseabovethecrowd #Indrawannugroho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar